Khutbah Jum’at kali ini berisikan tentang posisi setan di ciptakan oleh Allah SWT. Dengan mengetahui posisi setan tersebut tentu saja akan memberi peringatan kepada kita agar kita tidak melewati jalan yang sama dengannya.
Teks khutbah jum’at ini berjudul Kepada Siapakah Setan Di utus?. dapat di gunakan sebagai referensi khutbah Jum’at.
Baca Juga: Aku dan Kesombongan
Khutbah I
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي فَضَّلَ بَنِي آدَمَ عَلَى سَائِرِ المَخْلُوْقِيْنَ وَخَلَقْنَاهُم بِأَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَبْعُوْثُ عَلَى سَائِرِ العَالَمِيْنَ. فَصَلَوَاتُ اللهُ وَسَلاَمُهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اما بعد
(فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى القُرْآنِ الكَرِيْمِ : اِنَّ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا اِذَا مَسَّهُمْ طٰۤىِٕفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوْا فَاِذَا هُمْ مُّبْصِرُوْنَۚ ( الأعراف – 201
HADIRIN HADANALLAH WAIYYAKUM AJMAIEN
Lewat mimbar khutbah jum’at yang terhormat ini, marilah kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt. dengan senantiasa menjaga dan memupuknya, agar kita tidak hanyut derasnya pengaruh kemusyrikan di tengah-tengah kehidupan di zaman akhir ini. Iman adalah milik kita yang paling berharga dalam hidup ini. Allah swt. berfirman.
وَبَشِّرِ الذِيْنَ آمَنُوْاوَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ
“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, bahwa bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya”. ( Q.S. Al Baqaroh 25 )
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Aneka ragam fenomena di sekitar kita berkembang menghiasi perilaku manusia di era modern ini. Aroma mistik, klenik merebak berada sekitar kita laksana jamur di musim hujan. Promosi praktek perdukunan kerap kali terlihat lewat papan nama dan spanduk yang berjejer sepanjang jalan protokol hingga jalan perkampungan, bahkan tidak sedikit yang melalui surat-surat kabar dan layar kaca. Dan tidak jarang praktek tersebut berkaitan dengan istilah-istilah modern seperti istilah orang pintar, para normal, supranatural, Eyang dan Embah, walaupun intinya mereka tetap adalah seorang dukun bual yang berusaha mengkibuli dan menyedot kocek para pasiennya.
Oleh karena itu bila kita tidak waspada, bisa jadi kita dan keluarga kita akan menjadi korban yang akan terjerumus jauh ke jurang kekufuran dan kemusyrikan yang mengerikan tiada tara. Tidak sedikit masyarakat kita mencari pesugihan dengan cara yang tidak benar. Mereka ingin kaya mendadak, mereka ingin kaya raya tanpa kerja dan modal besar, akhirnya mereka melakukan praktek yang melanggar hukum agama. Mereka tidak sungkan melakukan pemujaan terhadap syetan dan para pembantunya. Bahkan mereka tidak segan-segan mengeluarkan uang ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah untuk membeli sajen, kembang warna tujuh, aneka minyak yang disyaratkan oleh si dukun, atau si Eyang atau si Embah. Walaupun untuk mendapatkan uang itu si pasen harus hutang sana hutang sini. Bahkan gara-gara praktek ini pula tidak sedikit si pasen yang bertengkar hebat dengan keluarganya hingga tingkat perceraian. Naudzubillah
Allah mengingatkan kepada kita.
وَلَقَدْ بَعَثْنَافِى كُلِّ أُمَّةٍ رَسُوْلاً اَنِ اعْبُدُوااللهَ وَاجْتَنِبُوْا الطَّاغُوْتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الظَّلاَلَةُ ( النحل – 36 )
“Dan sesungguhnya kami Telah mengutus Rasul kepada setiap umat, agar mereka menyembah Allah dan menjauhi Thaghut, yaitu syaetan dan para pembantunya . Maka di antara umat itu ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antara mereka yang Tersesat”. ( Q.S. An Nahl 36 )
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Deraan krisis ekonomi berkepanjangan yang berujung pada tingginya angka pengangguran dan lesunya sector riil, membuat sebagian orang dengan mudahnya tergiur cara-cara instant untuk mendapatkan uang besar. Maka tidak heran jika hampir setiap hari kita disuguhi berita banyaknya masyarakat yang mengadu karena tertipu oleh praktik-praktik bisnis berkedok ” KAYA MENDADAK TANPA KERJA “.
Mereka melakukan praktik mistik dan magis untuk mendapatkan sejumlah harta karun, dan dana revolusi serta batangan-batangan emas 24 karat peninggalan Bung karno yang mereka yakini dari si dukun, si Embah dan si Eyang.
Dengan tegas Rasulullah saw. mengingatkan kita :
مَنْ أَتَى كَاهِنًاأَوْعَرَّافًا فَصَدَّقَهُ كَفَرَ بِمَاأَنْزَلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Barangsiapa mendatangi dukun atau peramal, lalu ia mempercayai yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad”. (HR. Ahmad No. 9541, dari Abu Hurairah.
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Untuk mengetahui perkara ghaib, dukun tidak henti-hentinya meminta bantuan setan. Agar ia mampu meramal nasib seseorang, atau agar ia mampu mengetahui peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seperti ramalan datangnya hari kiamat pada tahun 2012. Padahal tidak ada yang dapat mengetahui sesuatu yang akan terjadi hari esok, kecuali hanya Allah swt.
Untuk mengetahui hal-hal yang ghaib, setan menyadap berita-berita langit dari pernyataan-pernyataan malaikat. Kemudian setan membisikkan berita itu ketelinga dukun. Setelah itu si dukun menambahi dan membumbuhi kalimat tersebut dengan seratus kedustaan.
Dari sini nampa sekali hubungan antara setan dan dukun terjalin dengan mesra. Praktik dukun yang menggunakan cara-cara magis tak lepas dari bantuan setan.
Allah swt. berfirman :
هَلْ اُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِيْنُ. تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ اَفَّاكٍ اَثِيْمٍ يُلْقُوْنَ السَّمْعَ وَاَكْثَرُهُمْ كَاذِبُوْنَ ( الشّعرآء – 221-223 )
“Akan Aku beritakan kepadamu kepada siapa setan-setan itu di turukan? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengarannya (kepada setan) itu, dan kebanyakan mereka adalah para pendusta.” (Asy-Syu’ara’: 221-223)
Dukun sejatinya adalah tukang bual dan pendusta, mereka tidak hanya pandai komat-kamit membaca mantra, namun merekapun lihai membungkus ajian-ajian syiriknya dengan bahasa yang berbau kearab-araban, yang tak lain hanya untuk menutupi kedustaannya dengan label agama.
Konyolnya, di zaman yang katanya kian maju ini, banyak orang yang justru kian mudah dibodohi. Mereka terbuai mimpi-mimpi kosong yang ditawarkan si dukun. Lahirnya jargon karir sukses dan cemerlang, usaha lancar tanpa kerja keras, kaya raya mendadak tanpa modal besar, hingga ritual membuang sial adalah segelintir jualan dukun yang mampu membenamkan akal sehat sebagian masyarakat kita dewasa ini. Padahal, kasus penipuan berupa penggandaan uang yang melibatkan dukun bukan lagi berita baru, dan bukan lagi rahasia masyarakat. Namun hal itu tetap tak membuat masyarakat kita jera dan kapok.
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Laris manisnya praktik perdukunan adalah contoh nyata yang terpapar di depan mata, betapa rapuhnya iman sebagian masyarakat kita. Itulah potret kehidupan manusia yang memang ‘tak pernah kehilangan akal’ untuk menyeberangi batas-batas syari’at. Demi urusan perut, demi karir, demi jabatan dan popularitas diri, seseorang terkadang rela menjual dan menukar keimanannya dengan kemusyrikan.
Padahal Allah subhanahu wata’ala berfirman:
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى اِثْمًا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain syirik bagi yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar”. ( An Nisa’ 48 )
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Ini adalah tugas dan tanggung jawab kita semua, tugas para tokoh agama, tugas para tokoh masyarakat, tugas para aparat pemerintah dan tugas kita semua, untuk menjaga dan menyelamatkan aqidah umat dan masyarakat di lingkungan kita. Agar iman dan islam mereka tidak tergadai oleh kemusyrikan karena ketidak tahuan mereka.
Akhir khutbah jum’at ini kita berharap dan memohon kehadirat Allah swt.Ya Allah, tetapkanlah iman dan islam kami, bimbinglah kami agar kami mampu menapak hidup dan kehidupan yang husnul khatimah.
Ya Allah Yaa rabbana, Tunjukkan kepada kami bahwa yang benar itu benar, dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk mengerjakannya. Dan tunjukkan kepada kami, bahwa yang batil itu batil, lalu berikan kekuatan kepada kami untuk menjauhinya. Walhamdulillahi rabbil alamien.
بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى القُرْآنِ الكَرِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ
فَيَافَوْزَ المُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَانَجَاةَ التَّائِبِيْنَ.
Khutbah 2
الْحَمْدُ للهِ- الحَمْدُ للهِ الْمَحْمُوْدِ بِنِعْمَتِهِ المَعْبُوْدِ بِقُدْرَتِهِ اْلمُطَاعِ بِسُلْطَانِهِ. الْمَرْهُوْبِ مِنْ عَذَابِهِ وَسَطْوَتِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَالهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ َلهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلَهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلعَالَمِيْنَ. فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَذُرِّيَّتِهِ أَجْمَعِيْنَ وَتاَبِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ. اما بعده
أُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. فَقَالَ اللهُ َتعَالَى فِى الكِتَابِ الكَرِيْمِ :
إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ ٱلْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُۥ ۚ وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ ( العمران 140 )
وَقَالَ عَزَّ مِنْ قَائِلٍ : إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صّلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمِّدٍ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مَلاَئِكَتِكَ المُقَرَّبِيْنَ وَأَنْبِيَائَكَ وَالمُرْسَلِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعيْنَ وَارْحَمْنَابِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِر لِلمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَريْبٌ مِجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِيَ الحَاجَاتِ. اللهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَاوَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَاوَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلاَمِ وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ اِلَى النُّوْرِ. وَجَنِّبْنَاالفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ وَبَارِكْ لَنَافِى أَسْمَاعِنَاوَأَبْصَارِنَاوَقُلُوْبِنَاوَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَتُبْ عَلَيْنَااِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. اللهُمَّ أَحْسِنْ اَحْوَالَنَاوَمِمَّايُرضِيْكَ آمَالَنَا وَاخْتِمْ بِالصَّالِحَاتِ اَعْمَالَنَاوَبِالحُسْنَى وَالسَّعَادَةِ آجَالَنَا وَتَوَفَّنَاوَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا. اللَّهُمَّ اَعِزِّ الإِسْلاَمِ وَالمسْلِمِيْنَ وَاَهْلِكِ الكَفَرَةَ وَالمشْرِكِيْنَ اَعْدَائِكَ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاَعْلِ كَلِمَتَكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.اللَّهُمَّ سَلِّمْنَا وَالمسْلِمِيْنَ وَعَافِنَاوَالمسْلِمِيْنَ وَقِنَاشَرَّ الظَّالِمِيْنَ. رَبَّنَاآتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ, اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَخْشَاءِ وَالمنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْاهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ الأَعَزُّ والأَجَلُّ والأَكْبَرُ.اَقِمِ الصَّلاَةَ
Khutbah Jum’at, 22 Desember 2023
1 Comment.