Senin, 25 Desember 2023. Pesantren Al Mu’minien, sebuah lembaga pendidikan Islam yang tidak hanya mengajarkan akademik bagi santrinya tetapi aspek kesenian dan kreativitas juga ada.
Baca Juga: Pembukaan Porseni: Satukan Energi, Raih Prestasi
Pagelaran Porseni antar kelas dan kelompok adalah salah satu rangkaian acara yang paling dinanti oleh para santri adalah lomba yel-yel dan senam yang diadakan sebagai bentuk ekspresi kreativitas dan kebersamaan antar-kelas di hari kedua Porseni di Pesantren Al Mu’minien ini.
Dengan peserta yang berasal dari berbagai tingkatan kelas, mulai dari kelas satu hingga kelas enam, suasana kompetisi semakin memanas ketika setiap kelas menampilkan yel-yel mereka dengan semangat tinggi. Cabang perlombaan yel-yel ini bukan hanya sekadar ajang persaingan, tetapi juga menjadi wadah untuk meningkatkan kekompakan dan kebersamaan antar-santri.
Meriahnya Hari Kedua Porseni
Kibaran bendera seluruh kelas terpampang besar dan ciamik berada di sekitar lapangan futsal komplek putra, bergambar ikon masing-masing serta tertulis nama angkatan di dalamnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pesantren untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mendidik bagi para santri. Dalam lomba yel-yel dan senam, setiap kelas di berikan kesempatan untuk mengekspresikan identitas dan semangat mereka melalui kreativitas dalam berbicara, bergerak, dan berpenampilan. Kompetisi ini juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan keberanian berbicara di depan umum.
Semenjak selesainya ujian semester, para siswa telah sibuk merencanakan dan mempersiapkan yel-yel kurang lebih tiga hari persiapan. Setiap kelas berusaha memberikan yang terbaik dengan menggabungkan elemen-elemen kreatif, humor, dan semangat kebersamaan dalam penampilan mereka. Proses persiapan ini tidak hanya mengasah keterampilan kolaborasi, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri di antara para santri.
Hari lomba tiba, dan lapangan perlombaan penuh dengan suara sorak dan semangat dari para santri yang memenuhi tribun. Setiap kelas berusaha sebaik mungkin untuk mencuri perhatian para juri dan mendapatkan apresiasi dari penonton. Kostum kreatif, koreografi yang energik, dan yel-yel yang penuh semangat menjadi daya tarik utama dalam setiap penampilan.
Para juri yang terdiri dari dewan asatidz memberikan penilaian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, termasuk kreativitas, koordinasi gerakan, pesan yang di sampaikan, dan tentu saja semangat keseluruhan.
Namun, lebih dari sekadar kemenangan, pesan utama dari lomba yel-yel ini adalah semangat kebersamaan dan kekompakan yang tercipta selama persiapan dan penampilan di atas panggung. Lomba ini berhasil menciptakan momen berharga yang akan di kenang oleh para santri.
Cabang Perlombaan Lainnya
Sore harinya, masing-masing kelas mengikuti cabang lomba fashion show dengan kostum berasal dari plastik bekas.
Nampak kreativitas mereka di atas rata-rata dengan peragaan yang layak di acungi 4 jempol.
Adapun cabang lomba ketiga terjadwal pada malam hari yaitu musik alternatif. Kepiawaian para peserta dalam memainkan alat musik memukau para penonton yang menyaksikan secara langsung cabang lomba ini. Aula kampus putra ramai riuhan dan tepuk tangan yang tak henti-henti.
Ketua Panitia berdecak kagum melihat semangat para santri pada hari kedua pelaksanaan Porseni. “Para juri sangat kesulitan menentukan pemenangnya di cabang lomba hari kedua”. Ujar Ustadz Azis.
Acara porseni ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mengasah berbagai keterampilan sosial dan kreativitas para santri. Pesantren Al Mu’minien memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan dedikasi setiap kelas dalam menghadirkan penampilan terbaik mereka.
Dengan penuh kegembiraan, porseni antar kelas di pesantren ini menjadi salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan pendidikan para santri.