Pada kesempatan kali ini, khutbah minggu ini merupakan gambaran prilaku dari teladan kita yaitu Rasulullah SAW. Akhlak Rasulullah SAW hendaknya harus kita sosialisasikan lewat mimbar-mimbar jum’at agar menjadi lebih populer di kalangan ummat islam, khususnya generasi millenial dan generasi Z hari ini.
Teks Khutbah Jum’at ini berjudul “Akhlak Rasulullah SAW Laksana Al Qur’an”. Dapat di gunakan secara umum bagi khotib yang akan berkhutbah. Klik ikon print untuk mendownload khutbah ini. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Memimpin Dengan Hati
Khutbah Pertama
الحَمْدُ للهِ الذِي بَعَثَ فِي الأُمِّيِيْنَ رَسُوْلاً أَشْهَدُ أَنْ لاالهَ اِلا الله وَحْدَهُ لاَشَريْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أن محمدًا عبدُهُ ورسولُهُ المَبعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. فَصَلَوَاتُ اللهُ وسَلامُهُ عَلىَ سَيدِنا وَمَوْلانَا محمدٍ وعلى اله وأصحَابِهِ وذُرِّيَّاتِهِ واهْلِ بيتِه وَالتَّابِعينَ ومَنْ تَبِعَهُمْ بإِحْسَانٍ الى يومِ الدينِ. اما بعده
أُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قال الله تعالى في كتابه الكريم: هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّۦنَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
HADIRIN HADANALLA WAIYYAKUM AJMAIEN
Lewat mimbar jum’at yang terhormat ini, khatib mengajak segenap hadirin untuk senantiasa meningkatkan kwalitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt. Dan senantiasa memupuk rasa cinta kita kepada baginda Rasulullah saw. Agar kita dapat menjalani hidup dan kehidupan damai dan sejahtera di dunia dan akhirat, dibawah naungan ridha Ilahi Robbi. Amien.
Dalam buku “seratus tokoh besar yang paling berpengaruh sepanjang sejarah peradaban manusia” yang dikarang Michael Hart, Kolumnis Katolik berkebangsaan Amerika menempatkan baginda Nabi Muhammad saw. pada urutan pertama sebagai reformis sejati dunia. Nama beliau dilukis dengan tinta emas di dalam buku “Encyclopedia Brittanica“. Beliau diabadikan sebagai pemimpin yang paling sukses di antara para nabi, para pemimpin agama, dan para pemimpin dunia dalam mereformasi peradaban manusia di jagat raya ini.
Nabi Muhammad diutus bukan hanya untuk kaum yang tidak mampu membaca dan menulis. Beliau diutus untuk bangsa Arab yang kala itu tenggelam dalam kehidupan jahiliyah secara total. Kebobrokan nilai merajalela. Mabuk-mabukan menjadi budaya yang mendarah-daging dalam kehidupan mereka. Hukum rimba menjadi peradaban abadi mereka. Yang kaya memangsa yang miskin, yang kuat menerkam yang lemah, yang pandai membodohi yang bodoh, harkat dan martabat wanita diinjak-injak. Dalam kondisi seperti itulah Rasulullah saw. tampil sebagai reformis sejati, mengemban empat missi suci, sebagaimana firman Allah swt.
هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّۦنَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. ( Q.S. Al Jumu’ah 2 )
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Nabi Muhammad saw. Adalah Sosok pemimpin sejati. Pemimpin Negara tanpa istana mewah laksana Maha diraja, beliau tanpa pengawal laksana kaisar Persia, tanpa mahkota kebesaran dan dayang cantik, namun jiwa beliau tetap damai, keluarga beliau sejahtera, sahabat-shabat beliau kagum dan bangga, para musuh beliau segan dan hormat.
Kini kesuksesan selalu diukur dengan tingginya pangkat dan jabatan, kebahagiaan selalu diukur dengan lezatnya makanan yang disantap, pakaian yang dikenakan, dan indahnya bangunan rumah yang ditempati. Ketenteraman jiwa selalu diukur dengan luasnya sawah yang disertifikasi, dan bagusnya kendaraan yang diparkir di garasi.
Bila itu semua yang menjadi ukuran kesuksesan dan kebahagiaan seseorang, bagaimana dengan kehidupan rasulullah saw. dan para sahabat setia beliau ? Hampir setiap malam baginda rasul saw. berbaring diatas pelepah pohon korma, hingga tidak terasa tikar beliau membekas dilambungnya.
Hari-hari beliau jarang tersentuh makanan, apalagi makan yang lezat. Bahkan tidak jarang perut beliau di ganjal batu karena lapar. Sehari puasa, sehari berbuka sudah menjadi kebiasaan beliau, bahkan menjadi sunnah, kala beliau berbuka hanya dengan seteguk air dan sebiji korma.
Nabi Muhammad yang kini kita peringati bulan kelahirnya, adalah sosok pemimpin umat yang bertabur hikmah. Keteladanan beliau tidak hanya diakui manusia, tapi Allah pun juga memujinya.
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S.Al Qolam 4 )
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Imam Mutawalli As Sya’rawi dalam kitab MADINATUL FIKRI AL ISLAMIYAH menyampaikan : ” Jika semua mahluk yang tidak bernyawa sekalipun bergembira dengan kelahiran baginda Rasul SAW. Semua tumbuh-tumbuhan dan binatang bersuka cita, semua malaikat dan jin Islam bergembira ria menyambutnya, mengapa anda menghalangi kami bergembira memperingati kalahiran baginda rasul saw. ” Karena itu merupakan salah satu bukti kecintaan kami kepada beliau, sebagaimana pesan Al Qur’an berikut ini :
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran 31 )
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Beberapa waktu setelah baginda rasul wafat, khalifah Abu Bakar datang menemui siti Aisyah RA dan bertanya : ” Adakah kebaikan Rasul yang belum aku lakukah, wahai Aisyah ?”. Siti Aisyah menjawab : ” Semua kebaikan yang pernah di kerjakan beliau, sungguh telah engkau kerjakan, namun satu hal yang belum engkau lakukan hingga kini wahai sahabat Abu Bakar “.
Abu Bakar bertanya :” Apa itu hai Aisyah ?”. Siti Aisyah menjawab : ” Ketahuilah, bahwa di sudut jalan menuju masjid nabawi ada seorang Yahudi tua renta dan buta matanya, sepanjang hari tidak henti-hentinya mengumpat, memaki, mencaci dengan kata-kata kotor, ” Muhammad gila, Muhammad sakit jiwa”.
Namun pada waktu yang bersamaan, setiap selesai shalat, dengan rutin baginda Rasul datang dan memberi makanan untuk orang tua yang buta itu. Itulah yang di kerjakan Rasul saw. Dan belum engkau kerjakan wahai sahabat Abu Bakar, kata Aisyah.
Lalu Abu Bakar mohon diri, dan bergegas menemui orang tua buta itu dengan membawa makanan. Kemudian diberikanlah makanan itu kepadanya. Namun ia menolak pemberian itu, sembari berkata :”Saya yakin, ini bukanlah orang yang biasa memberi makan kepadaku selama ini”.
Abu Bakar kaget, lalu bertanya :”Bagaimana kamu tahu?”
” Ketahuilah, bahwa makanan yang selalu diberikan oleh orang itu, sebelumnya telah dikunyah terlebih dahulu, karena ia tahu gigiku ompong, sedang makanan ini sama sekali belum di kunyah, kata orang Yahudi tua itu.
Abu Bakar berkata :”Wahai bapak tua, orang yang biasa memberi makanan kepadamu itu adalah Nabi Muhammad saw yang tidak henti-hentinya kamu caci dan kamu maki, dan kini beliau telah wafat”.
Mendengar berita itu, orang tua itupun menjerit histeris dan tersungkur kaget hingga tidak sadarkan diri. Dan beberapa saat setelah ia sadar, iapun berikrar masuk islam dihadapan sahabat Abu bakar As shiddiq karena menyaksikan keteladanan dan keluhuran budi pekerti Rasulullah saw.
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH
Akhirnya, semoga kita mampu meneladani ahlak mulia Nabi kita Muhammad saw. Agar kita mampu mengarungi kehidupan dialam fana ini untuk kebaikan hidup dialam akhirat. Amien.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِى القُرْآنِ الكَرِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua
لْحَمْدُ للهِ- الحَمْدُ للهِ الْمَحْمُوْدِ بِنِعْمَتِهِ المَعْبُوْدِ بِقُدْرَتِهِ اْلمُطَاعِ بِسُلْطَانِهِ. الْمَرْهُوْبِ مِنْ عَذَابِهِ وَسَطْوَتِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَالهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ َلهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلَهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلعَالَمِيْنَ. فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَذُرِّيَّتِهِ أَجْمَعِيْنَ وَتاَبِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ. اما بعده
أُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. فَقَالَ اللهُ َتعَالَى فِى الكِتَابِ الكَرِيْمِ :
إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ ٱلْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُۥ ۚ وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ ( العمران 140 )
وَقَالَ عَزَّ مِنْ قَائِلٍ : إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا صّلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمِّدٍ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مَلاَئِكَتِكَ المُقَرَّبِيْنَ وَأَنْبِيَائَكَ وَالمُرْسَلِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعيْنَ وَارْحَمْنَابِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِر لِلمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَريْبٌ مِجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِيَ الحَاجَاتِ. اللهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَاوَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَاوَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلاَمِ وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ اِلَى النُّوْرِ. وَجَنِّبْنَاالفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ وَبَارِكْ لَنَافِى أَسْمَاعِنَاوَأَبْصَارِنَاوَقُلُوْبِنَاوَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَتُبْ عَلَيْنَااِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. اللهُمَّ أَحْسِنْ اَحْوَالَنَاوَمِمَّايُرضِيْكَ آمَالَنَا وَاخْتِمْ بِالصَّالِحَاتِ اَعْمَالَنَاوَبِالحُسْنَى وَالسَّعَادَةِ آجَالَنَا وَتَوَفَّنَاوَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا. اللَّهُمَّ اَعِزِّ الإِسْلاَمِ وَالمسْلِمِيْنَ وَاَهْلِكِ الكَفَرَةَ وَالمشْرِكِيْنَ اَعْدَائِكَ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاَعْلِ كَلِمَتَكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.اللَّهُمَّ سَلِّمْنَا وَالمسْلِمِيْنَ وَعَافِنَاوَالمسْلِمِيْنَ وَقِنَاشَرَّ الظَّالِمِيْنَ. رَبَّنَاآتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ, اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَخْشَاءِ وَالمنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْاهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ الأَعَزُّ والأَجَلُّ والأَكْبَرُ.اَقِمِ الصَّلاَةَ